Gangguan pencernaan pada unggas

Gangguan pencernaan pada unggas

pada musim hujan , kondisi yang sebelumnya panas akibat kemarau panjang berubah menjadi dingin akibat hujan.

Mewaspadai dan bersiaga adalah cara terbaik yang seharusnya dilakukan agar tidak melahirkan problem serius yang semestinya bisa dicegah.

Jika musim hujan datang, maka outbreak penyakit di peternakan pun akan lebih sering muncul. Hal ini tidak lain karena musim hujan secara tidak langsung berperan dalam menyebarkan bibit penyakit ke peternakan. Penyebaran bibit penyakit ini bisa melalui litter, feses maupun air minum ayam yang terkontaminasi bibit penyakit.

1. Koksidiosis & Necrotic Enteritis
Koksidiosis dan necrotic enteritis (NE) merupakan penyakit yang sama-sama menyebabkan kerusakan di saluran percernaan, terutama di usus. Tidak sedikit kita sering dikecohkan oleh kedua penyakit tersebut, karena ciri ciri awalnya yg hampir sama,,

Koksidiosis atau berak darah merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa (bersel tunggal ). penyakit ini berbeda dengan penyakit lainnya, baik bakteri maupun virus terutama dalam  perkembangannya dimana memiliki beberapa fase perkembangan. Sedangkan NE adalah penyakit bakterial yang bersifat sporadik pada ayam yang disebabkan infeksi Clostridium perfringens. Di lapangan sering kali ditemukan adanya serangan koksidiosis yang menstimulasi serangan NE tersebut, Hal tersebut terjadi karena saat serangan koksidia terjadi perdarahan dan kerusakan jaringan pada usus halus yang memicu terbentuknya kolonisasi bakteri  sing jenenge gak apal aku hehe, Adanya kolonisasi bakteri itu akan berlanjut dengan serangan necrotic enteritis. Yg ditandai dengan tidak maksimalnya penyerapan pakan atao feetpasec

2. Kolera
Penyakit ini sudah banyak dikenal oleh para peternak karena tingkat kerugian yang ditimbulkan cukup besar serta kejadiannya yang cukup sering terjadi. Bakteri menginfeksi ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dan melalui makanan yg sudah rekontaminasi bakteri, ataupun luka pada permukaan jaringan.

Setelah terjadi masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh, mengalami penyebaran bakteri kesemua pembuluh darah,  Dalam tahapan kondisi ini ayam akan menunjukan gejala seperti :

Penurunan nafsu makan
Ayam tampak lesu dan mengantuk
Demam dan peningkatan suhu badan mencapai 2-3°C
Saat kontrol pada malam hari, terkadang akan terdengar suara ngorok disertai sedikit getaran karena adanya lendir
Gejala yang timbul akibat serangan kolera  terbagi atas 3 yaitu gejala perkaut, akut dan kronis.

A. Kolera
ayam tiba-tiba mati tanpa ditandai adanya gangguan/gejala klinik sebelumnya.

B. Kolera Akut
Gejala Kolera akut ditemukan pada beberapa jam sebelum terjadi kematian. Gejala yang tampak adalah penurunan nafsu makan, bulu mengalami kerontokan, diare yang awalnya encer kekuningan, lama-kelamaan akan berwarna kehijauan disertai lendir, peningkatan frekuensi pernapasan, daerah muka, jengger dan pial membesar.

C. Kolera kronis
Pada bentuk kronis, dimana penyakit berlangsung lama (berminggu-minggu) dengan konsentrasi bakteri rendah. Gejala yang terlihat biasanya terjadinya infeksi pada kaki , lumpuh, pembengkakkan pada pial,

Semoga Bermanfaat…
JIPTA 💪💪💪💪

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heat Stress

NECROTIC ENTERITIS ( NE )

PENYAKIT COKSIDIOSIS ( berak darah )