GUMBORO

GUMBORO ITU APA ?
 
     Nama Gumboro diambil dari wilayah di Amerika yaitu Gumboro, Delaware, tempat pertama kali penyakit ini ditemukan pada taun 1963 sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini. Penyakit Gumboro awalnya disebut sebagai penyakit Infectious Nephritis – radang ginjal yg menular, karena hampir disetiap kasus ditemukan terjadinya pembengkakan ginjal disertai juga pembengkakan limpa. Setelah diketahui bahwa infeksi penyakit ini tidak hanya terjadi di ginjal saja melainkan lebih terpusat di Bursa Fabrisius Karena posisi ginjal dan bursa fabrisius di punggung atas ayam yg berdekatan, sehingga jika Bursa Fabrisius terinfeksi maka organ terdekatnya yaitu ginjal juga akan mengalami infeksi, sejak saat itu penyakit ini disebut sebagai Infectious Bursal disease (penyakit bursa yang menular). Pada gambar 1 ditunjukan lokasi organ bursa fabrisius (panah biru) yang berdekatan dengan ginjal (panah merah). Pembengkakan yang terjadi di Limpa karena virus Gumboro juga menyerang organ pusat kekebalan tubuh ayam yang terdapat di Bursa Fabrisius dan juga limpa (panah kuning).

     Organ-organ system pertahanan tubuh ayam yang terserang virus Gumboro akan mengalami kebengkakan, untuk Bursa fabrisius awalnya akan bengkak selama 3-4 hari dan berlanjut menjadi radang, dan atropi (pengecilan organ) akibat kerusakan & kematian sel-sel bursa. Penyakit Gumboro hampir sama seperti penyakit AIDS di manusia, dimana ayam yg terkena virus ini akan mengalami kesulitan untuk mengaktifkan system kekebalan tubuhnya dalam melawan infeksi sekunder (infeksi kedua atau berikutnya) yang menyerang ayam akibatnya sering ditemukan infeksi penyakit lain yang menyusul setelah ayam terkena penyakit Gumboro. Kondisi ini disebut juga dengan kondisi Immunosupresi, dimana system kekebalan tubuh ayam akan tertekan sehingga penyakit apapun yang masuk (virus, bakteri, protozoa, dll) akan berkembang dengan hebat dan bisa membunuh ayam. Kondisi ini akan diperparah dengan terjadinya cuaca ekstrim serta perubahan suhu mendadak di musim pancaroba.

      Gejala umum ayam yang terkena penyakit Gumboro biasanya akan mengalami peurunan nafsu makan yang berlanjut menjadi penurunan berat badan, lemas dan gemetar karena tidak ada energy yang masuk dari makanan. Bulu ayam akan menjadi kusam dan berdiri akibat kurang asupan nutrisi. Kotoran ayam akan menjadi cair dan berwarna putih, kotoran yang berwarna putih ini sebenarnya adalah urine/kencing ayam yang banyak mengandung asam urat. Hal ini terjadi karena ginjal yang bengkak mengalami kerusakan sehingga system penyaringan asam urat akan terganggu dan dikeluarkan dalam jumlah banyak di urine – sehingga tampak seolah-olah kotoran nya berwarna putih cair.

     Saat dilakukan bedah bangkai kelainan organ ayam yang terkena penyakit Gumboro adalah munculnya pendarahan di otot paha dan dada, kebengkakan ginjal disertai timbunan asam urat di ginjal, kebengkakan limpa, serta kelainan pada bursa fabrisius berupa pengecilan bursa yang berisi cairan putih atau pengerasan bursa.

     Penularan Gumboro biasanya terjadi melalui lingkungan, sering sekalin terjadi di wilayah-wilayah yang memang endemis terkenal sering terjadi wabah penyakit Gumboro. Pencegahan terbaik adalah dengan memberikan vaksinasi Gumboro kepada ayam saat ayam dalam kondisi sehat. Konsep klasik vaksinasi Gumboro biasanya diberikan di umur 14 hari. Perlu diketahui bahwa kekebalan bawaan dari induk ayam di tubuh DOC hanya akan bertahan sampai umur 16 hari, setelah itu habis. Vaksinasi Gumboro dilakukan umur 14 hari dan kekebalan tubuh baru akan muncul 8 hari pasca vaksinasi di umur 22 hari. Berdasarkan data ini maka ayam akan tidak memiliki perlindungan terhadap serangan penyakit Gumboro di umur 16-22 hari. Sehingga sudah selayaknya dalam masa rawan 6 hari ini para peternak harus ekstra ketat menjaga kebersihan kandang dengan desinfeksi atau semprot kandang disertai pemberian vitamin dosis tinggi untuk menjaga stamina ayam. Saran terbaik bisa ditambahkan obat anti radang, vitamin C, dan gula untuk mengurangi reaksi pasca vaksinasi Gumboro yang menggunakan vaksin aktif . Diusahakan juga agar ayam tidak mengalami gangguan terkait perubahan musim, sehingga diusahakan kandang tetap kering dan hangat.
    Avibirnavirus sebagai virus penyebab penyakit Gumboro berbeda dengan virus lain karena tidak memiliki amplop dan sangat sulit dihancurkan, karena struktur virusnya yang terdiri dari protein padat seperti kelereng. Diperlukan desinfektan dengan zat aktif khusus untuk menghancurkan virus gumboro. Desinfektan yg mengandung campuran Glutaraldehyde+BKC  pekat  atau idoine yang mampu merusak dan menghancurkan struktur protein padat virus Gumboro.
     Untuk meningkatkan stamina ayam selama masa rawan pasca vaksinasi dapat diberikan vitamin yang sudah mengandung vitamin A,B,C,D,K lengkap ditambah vitamin E untuk membantu menaikkan antibody dari dalam tubuh ayam untuk melawan virus Gumboro. Untuk menghindarkan reaksi radang pasca vaksinasi sangat bagus juga untuk memberikan paracetamol, vitamin C, dan sorbitol yang tidak hanya mampu mengurangi radang tetapi juga mampu menurunkan demam, serta menambah energy bagi ayam agar cepat segar kembali.

JIPTA  💪💪💪💪💪

by. Drh.M.I Cahyono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heat Stress

NECROTIC ENTERITIS ( NE )

PENYAKIT COKSIDIOSIS ( berak darah )